Khasiat Rosella Mendunia

Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosela atau Roselle (Hisbiscus sabdariffa L.) merupakan tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga raya/sepatu (Hibiscus rosasinensis).

Tanaman tersebut juga dikenal dalam berbagai nama, seperti H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-sour, Lemon bush, Florida cranberry, jamaican sorell (India Barat), oseille rouge (Prancis), quimbombo chino (Spanyol), karkade (Afrika Utara/Arab), Kezeru (Jepang) dan bisap (Senegal), Asam paya / Asam kumbang / Asam susur (Malaysia). Sedangkan di Indonesia, tanaman tersebut lebih dikenal sebagai mrambos hijau (Jateng), asam jarot (Padang), asam rejang (Muara Enim), dll.

Pohon Rosela adalah sejenis perdu yang mudah ditaman dan banyak ditemukan sebagai tanaman pagar. Pohon Rosela tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 – 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Rosela berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu.

Rosela sebenarnya tanaman yang sudah sangat dikenal di Indonesia. Dulu, kelopak bunga tanaman tersebut dikenal sebagai frambozen dan sering digunakan untuk bahan pembuat sirup berwarna merah yang beraroma khas.

Di India, biji Rosela digunakan untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan darah dan kelesuan.

Sementara itu di Afrika, biji Rosela dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Rosela diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan, Teh Rosela, Hibiscus tea, Teh Mekkah, Teh Yaman.

Manfaat

Bagian bunga Rosela yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak tersebut dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun setelah diproses menjadi beraneka macam jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh ) puding, jus, selai, penyedap kue dan sirup atau manisan Rosela. Daun muda Rosela bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad.

Kandungan Farmakologi & Vitamin

Selain rasa yang enak, kelopak bunga itu memang memiliki efek farmakologis cukup lengkap. Kelopak bunga tanaman tersebut berwarna merah tua, tebal, dan berair. Semakin pekat warna merah, rasanya kian asam dengan khasiat yang juga semakin besar.  Bagian yang digunakan : Bunga, daun dan biji

Kandungan Kelopak segar Dalam 100 gr : Air 9.2 g,  Protein 1.145 g, Lemak 2.61 g, Serat 12.0 g, Abu 6.90 g, Kalsium 1,263 mg, Fosforus 273.2 mg, Zat Besi 8.98 mg, Karotena 0.029 mg, Thiamine 0.117 mg, Riboflavin 0.277 mg, Niacin 3.765 mg, Asid Askorbik 6.7 mg

Bahan aktif dari kelopak bunga Rosela adalah : Grossy peptin, anthocyanin, gluside hibiscin, dan flavonoid.

Selain itu, kelopak bunga Rosela mengandung : Vitamin A, B1, B2, D; Vitamin C (260-280 mg setiap 100 g), kalsium tinggi 486 mg / 100 gr; niacin, riboflavin, Beta Caroteen, zat besi (iron), Magnesium, pektin, polisakarida, Potasium, omega 3, Asam amino Esensial, asam sitrat, asam glikolik,  lysine, agrinine, arginin dan legnin serat.

Flavonoid dalam kelopak bunga tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah kanker. Bahkan, beberapa ilmuwan menyebut flavonoid itu dapat mengobati kanker, terutama karena radikal bebas, seperti kanker lambung dan leukemia.

Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Rosela mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri.

Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Rosela mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi.

Kelopak bunga Rosela juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Rosela sebagai Farmakologi.

Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit. Rasa asam kelopak bunga itu disebabkan kandungan vitamin C, asam sitrat, dan asam glikolik.  Kandungan vitamin C 3 kali lipat anggur hitam, 9 kali lipat jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing dan 2,5 kali lipat dibanding vitamin C dalam jambu biji (kelutuk).

Khusus penderita diabetes mellitus, selain dapat menurunkan kadar gula darah, kelopak bunga Rosela bisa menyembuhkan penyakit (mungkin disebabkan peran flavonoid dalam menetralkan radikal bebas yang mengakibatkan kerusakan sel betapankreas yang memproduksi insulin).

Bunganya mengandung gosipetin, antosianin, dan glikosid hibiscin.Zat-zat itu dipercaya sebagai diuretik (peluruh air seni) dan efek koleretik (pengeluaran empedu oleh hati), menurunkan kekentalan darah, menurunkan tekanan darah dan menstimulasi gerakan usus.

Daun dan bunganya dipakai teh tonik untuk pencernaan dan fungsi ginjal.

Tanaman ini juga dilaporkan berkhasiat sebagai antiseptik, aprodisiak, meringankan luka usus. Dalam pengobatan tradisional sering dipakai untuk mengatasi radang, kanker, jantung, hipertensi, sakit saraf, sakit pencernaan.
Berbagai khasiat diatas didukung oleh riset ilmiah.

Salah satunya dilakukan Pusat Penelitian Biomedis di Meksiko, pada Juli 2004. Tim peneliti (Herrera Arellano, dkk) mencari tahu efektivitas Hibiscus sabdarita sebagai antihipertensi. Mereka melakukan pengamatan pada 75 pasien (usia 30-80 tahun) yang didiagnose menderita hipertensi.Hasilnya? H.sabdarita mampu menurunkan tekanan darah sistolik dari 139.05 menjadi 123.73mm Hg. Sedangkan tekanan darah diastolic turun dari 90.81menjadi 79.52 mm Hg. Dosis pemakaian 10 g kelopak bunga kering H. sabdarita dicampur 0,5 l air (atau berisi 9.6 mg antosianin), diminum sehari sekali sebelum sarapan.Cegah batu ginjal

Selain sebagai antihipertensi, jus Rosela ternyata mampu mencegah terjadinya batu ginjal. Riset itu dilakukan oleh Kirdpon S. dkk dari Bagian Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Khon Kaen, Thailand, pada 1999. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi perubahan kandungan kimia air seni sebelum dan sesudah mengonsumsi Rosela. Melibatkan 36 pria. Hasilnya memperlihatkan, konsumsi jus Rosela menurunkan kadar keratin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, sodium dan fospat. Semua hasil penelitian tentang khasiat Rosela itu di luar negeri. Sementara di Indonesia sendiri, riset belum banyak dilirik. Maklum Rosela baru ditanam pada 2002 dan dikemas sebagai teh dan sirup kesehatan baru dua tahun belakangan. Dan setelah beredar di pasaran, berbagai kesaksian tentang khasiat Rosela mulai bermunculan.

Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosella, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.

Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, ketidakhadaman, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit hati

Ekstrak kuncup bunganya ternyata mampu berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik dan antibakteria. Selain itu Rosela ternyata mampu menurunkan kadar penyerapan alkohol. Daun tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga.

Di India, biji Rosela digunakan untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan darah dan kelesuan.

Manfaat Kelopak Bunga Rosela  :  dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah, membantu proses pencernaan, mencegah peradangan pada saluran kencing (sebagai diuretik), dan ginjal penyaring racun pada tubuh, mencegah kekurangan vitamin C, melancarkan peredaran darah melancarkan buang air besar, menurunkan kadar penyerapan alkohol penahan kekejangan

Secara keseluruhan berdasarkan kandungan tersebut diatas Rosela bisa digunakan untuk penderita : kanker, tekanan darah tinggi ( hipertensi ),  batu ginjal, batuk, lemah syahwat, lesu dan kurang darah, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah, penyakit kulit, gigitan serangga, hipertensi, penyakit hati, osteoporosis serta mencegah infeksi (sebagai antibakteri, antiseptic, dan antiradang), mengobati sariawan (karena kandungan vitamin C), mengurangi kadar kolesterol darah, migren, mempercepat pertumbuhan otak anak-anak karena mengandung Omega-3.

Tags: , ,

Leave a comment